Thursday, September 3, 2015
LOVE NOT ENDING part 1
Perkenalkan, aku Iris, Suatu hari aku mempunyai teman yang
begitu dekat denganku. Kami tidak begitu dekat seperti sahabat, hanya saja
seperti teman yang saling memberikan candaan satu sama lain. Aku punya banyak
teman, banyak sahabat. Cowok cewek care denganku. Suatu hari aku bermain
facebook, tiba-tiba ada seseorang kirim pesen lewat fb. Aku lihat ternyata itu
kakak kelasku dulu, kakak kelas jamanku SMK, kita tak begitu saling kenal,
hanya saja kami dulu sering berpapasan di kantin. Aku kenalkan juga, Dia Broni
dia kakak kelasku dulu, dia juga mantan dari temanku juga. Pada saat broni
mengirimkan pesan untukku kami enjoy , hingga kami melanjutkan obrolan lewat
BBM. Kami terus berbincang-bincang lewat BBM, hingga akhirnya kami dipersatukan
oleh tuhan. Kami berbeda, beda keyakinan, beda tuhan, dan beda latar belakang. Menurutku
hidup dia lebih indah daripada aku, aku merasa kagum saat aku miliki dia, dia
begitu sempurna saat bersamaku, aku merasa tenang didekatnya. Sedangkan aku,
aku hanya gadis broken yang membutuhkan kasih sayang, entah kasih sayang
seorang sahabat, teman ataupun pacar. Ketika aku merasa masalah menimpaku aku
bercerita kepadanya, dia yang saling support, dia selalu memberikan kecupan dikening dan pelukan saat aku menangis, broni adalah pacar yang kudambagakan. Aku gak ingin ketika
masalah menimpaku sahabatku ataupun adekku atau siapapun tahu hal itu, aku
hanya ingin kekasihku yang tau, prasaan
yang dilanda seperti badai tiba-tiba terasa ada pelangi yang datang setelah
badai. Aku merasa amat tenang ketika didekatnya. Kita saling support satu sama
lain. Akan tetapi dibalik ketenangan hubungan kami, ada satu konflik yaitu
mantan broni menghubungiku soal masa lalu mereka yang menurutku itu membuatku
terpukul, saat itu aku merasa terpukul dan saat itu juga kami bertengkar
seperti pasangan lainnya. Keesokan harinya Broni sms aku “keluar yuk? Kamu dimana?
Kamu masih marah soal semalem?”, aku “ iya, sekarang aku dirumah temenku. Kita
ketemuan di indomaret point aja, gk kok”.
Selang beberapa jam kami berdua keluar mencari makan kesukaan dia yaitu
Kacang ijo. Pada saat kita berdua makan tiba-tiba dia menatapku sambil ngomong “kenapa
kamu?” dengan ada pelan dan mengangkat alisnya yang tebal itu. Aku menjawab
sambil makan “gak apa-apa kok”, dia “beneran? Kamu masih marah?”, dia begitu
takut jika aku masih marah. Entah kenapa aku merasa percaya kepadanya, percaya
dengan penjelasannya. Aku luluh akan setiap ucapan dia, setiap ucapannya
membuatku tenang.
Pada saat hubungan kita berjalan 2bulan ternyata mantan Broni
tetap menghubunginya, entah apa yang ada dipikirannya, dalam hatiku “dia gak
tau apa kalo broni punyaku”. Aku dan broni sebelum menjalankan hubungan
mempunyai komitmen yaitu “jujur, saling percaya, saling support, yang penting
terima apa adanya”. Ketika kami berdua
keluar yang kedua kalinya, kami membahas soal kabar mantannya yang masih
menghubungi broni “gimana yank dia masih sms kamu?”, broni “masih yank, tapi
gak aku gubris kok”, aku “boleh liat hapenya?”, Broni memberikan hapenya ke aku
dan aku buka sms.nya, dan ternyata benar dia gubris sms mantannya itu. Aku semakin
percaya bahwa dia benar-benar sayang padaku.
Dan pada akhirnya hubungan kami hanya bisa berjalan 4bulan,
dimana kita mempunya konflik yang gak begitu jelas, pada saat bulan itu adalah
bulan anak-anak menghadapi UNAS, namanya aja aku. Aku mah suka iseng kalo bikin
status di bbm “aduhh besok unas, ahh males belajar” itu status yang ku pajang
di BBM, tiba-tiba broni membalas statusku itu “kamu jangan gitu yank, nanti
adekmu bakal ngalamin itu”, aku “biarin”, broni “kamu kok brubah sih yank?”,
aku “brubah jadi power ranger?”. Pada saat itu kami sudah tidak saling memberi kabar.
Keesokan harinya aku membuat PM di BBM “ PERGI SAJA ENGKAU PERGI DARIKU, BIAR
KUBUNUH PERASAAN UNTUKMU, MESKI BERAT MELEPAS HATIKU HANYA TAK SIAP TERLUKA”. Dan
tiba-tibanya lagi dia membalas dengan kesalah pahaman “kamu maunya gitu? Oke aku
gak bakal ganggu kamu. Kamu bebas dan blablabla” katanya. Ketika aku membaca
pesan itu aku terkejut, padahal itu hanya sekedar status gak lebih. Mulai dari
kesalah pahaman itu kami pun “END RELATIONSHIP”
Subscribe to:
Posts (Atom)