Ketika kami sudah putus hubungan, aku merasa tertekan, aku
merasa tidak mempunyai hidup. 1 bulan kemudian kami contact lagi, aku selalu
mengungkapan isi hatiku padanya, aku gak ingin kehilangan dia tapi itu semua
hanya sia-sia dan tak berarti untuknya. Pada saat itu aku sangat terpuruk, aku
curhat ke sahabatku indy. Ketika aku dirumahya kita sambil nonton tv “beb in.”
sambil menghela nafas. “apa beb?”, “aku capek beb”, “capek kenapa?”, “aku capek
batin beb” sambil nangis. “capek kenapa?”, “aku udah berussaha nurutin maunya
dia, aku berusaha minta balikan sama dia, tapi dia gapernah gubris sama sekali
beb, ak capek beb”, dengan nada syok “ha? Kamu ngapain minta balikan beb? Kalo kamu kayak gini sama aja kamu nurunin harga diri
beb, karna kamu cewek dan gak pantes lakuin apa yang seharusnya gak kamu lakuin”
kata indy. “aku gak ngerti beb, aku sayang sama dia. Aku Cuma mau buktiin sama
semua orang kalo beda kehidupan ataupun keyakinan bakal indah ujungnya” kataku,
“maaskipun gitu beb” kata indy dengan nada kesal, “aku mikir aja, apa dia gak
inget gimana perjuangan kita waktu pacaran dulu, waktu hubungan kita ada konflik
dari mantannya itu” kataku “udahlah beb, semua hubungan butuh perjuangan beb”
kata indy. “waktu pacaran dulu pernah beb, pernah dia disuruh milih mantannya
atau aku hanya karena masalah yang dia buat sama mantannya dulu. Dan akhirnya
dia milih aku, kita berjuang bareng beb” kataku dengan nada kesal sambil nangis”.
Dengan rasa belas kasihnya indy ini memberikan pelukan kepada
sahabatnya yang merasa tertekan “beb, kamu gaboleh kayak gini terus. Usahamu biarkan
berjalan tapi kamu percaya suatu saat dia bakal sadar kalo kamu yang terbaik. Dia
bakal sadar sama usahamu selama ini” katanya, “tapi beb, sampai kapan aku
berusaha terus beb? Apa aku ngejauhin dia?”kataku, “terserah kamu, caramu aku
dukung” kata indy. Setelah kami berdua
curhat akupun pulang kerumah, aku merenung bagaimana cara melupakan
orang yang kita sayang, tiba-tiba aku mempunyai pikiran aku menghapus semua
pertemananku dengannya di socmed, entah di intagram,facebook dll. Aku setiap waktu
berdoa, dan doa yang paling kuinginkan yaitu aku ingin mengalami koma, aku
hanya ingin tidak mikir apapun, tidak merasakan sakit hati dll, tidak mendengar
apa yang gak seharusnya kudengar, gak melihat apa yang seharusnya kuliahat. Aku
hanya ingin tenang sementara, jika Tuhan berkehendak boleh ambil nyawaku
sekaligus. Itu adalah doaku yang selalu kupanjatkan. Rasa lelahku dalam usaha
mendapatkan seorang dicintai itu susah, perbedaan keyakinan yang membuat kita
susah bersatu kembali. Broni adalah mantan terbaikku, karna dia aku bisa
berdiri meskipun hatiku terpuruk. Aku hanya anak broken, anak yatim yang tidak
punya kasih sayang. Menurutku aku cukup mendapatkan kasih sayang dari sahabat
dan teman, tapi gak sempurna tanpa adanya broni. Aku sudah mengganggap dia
sebagai pengganti kasih sayang ortu, dia yang dulunya bisa menjadi teman
curhatku, bisa menjadi orangtuaku yang selalu memberikan support dan nasehat
saat aku merasa sifatku tak seharusnya kulakukan. Dialah yang terbaik untukku,
usahaku takkan berhenti disini. aku berusaha sesuai kemampuanku, meskipun sahabatku mengatakan aku cewek oon, bloon, aku biarkan. namanya saja cinta, aku tau cinta beda keyakinan ini jika aku jalanin hingga kedepan mungkin aku bakal menghadapi masalah yang lebih besar, lebih besar dari masalah keluargaku.
No comments:
Post a Comment