Thursday, September 3, 2015

LOVE NOT ENDING Part 2



Ketika kami sudah putus hubungan, aku merasa tertekan, aku merasa tidak mempunyai hidup. 1 bulan kemudian kami contact lagi, aku selalu mengungkapan isi hatiku padanya, aku gak ingin kehilangan dia tapi itu semua hanya sia-sia dan tak berarti untuknya. Pada saat itu aku sangat terpuruk, aku curhat ke sahabatku indy. Ketika aku dirumahya kita sambil nonton tv “beb in.” sambil menghela nafas. “apa beb?”, “aku capek beb”, “capek kenapa?”, “aku capek batin beb” sambil nangis. “capek kenapa?”, “aku udah berussaha nurutin maunya dia, aku berusaha minta balikan sama dia, tapi dia gapernah gubris sama sekali beb, ak capek beb”, dengan nada syok “ha? Kamu ngapain minta balikan beb? Kalo kamu  kayak gini sama aja kamu nurunin harga diri beb, karna kamu cewek dan gak pantes lakuin apa yang seharusnya gak kamu lakuin” kata indy. “aku gak ngerti beb, aku sayang sama dia. Aku Cuma mau buktiin sama semua orang kalo beda kehidupan ataupun keyakinan bakal indah ujungnya” kataku, “maaskipun gitu beb” kata indy dengan nada kesal, “aku mikir aja, apa dia gak inget gimana perjuangan kita waktu pacaran dulu, waktu hubungan kita ada konflik dari mantannya itu” kataku “udahlah beb, semua hubungan butuh perjuangan beb” kata indy. “waktu pacaran dulu pernah beb, pernah dia disuruh milih mantannya atau aku hanya karena masalah yang dia buat sama mantannya dulu. Dan akhirnya dia milih aku, kita berjuang bareng beb” kataku dengan nada kesal sambil nangis”.

Dengan rasa belas kasihnya indy ini memberikan pelukan kepada sahabatnya yang merasa tertekan “beb, kamu gaboleh kayak gini terus. Usahamu biarkan berjalan tapi kamu percaya suatu saat dia bakal sadar kalo kamu yang terbaik. Dia bakal sadar sama usahamu selama ini” katanya, “tapi beb, sampai kapan aku berusaha terus beb? Apa aku ngejauhin dia?”kataku, “terserah kamu, caramu aku dukung” kata indy. Setelah kami berdua  curhat akupun pulang kerumah, aku merenung bagaimana cara melupakan orang yang kita sayang, tiba-tiba aku mempunyai pikiran aku menghapus semua pertemananku dengannya di socmed, entah di intagram,facebook dll. Aku setiap waktu berdoa, dan doa yang paling kuinginkan yaitu aku ingin mengalami koma, aku hanya ingin tidak mikir apapun, tidak merasakan sakit hati dll, tidak mendengar apa yang gak seharusnya kudengar, gak melihat apa yang seharusnya kuliahat. Aku hanya ingin tenang sementara, jika Tuhan berkehendak boleh ambil nyawaku sekaligus. Itu adalah doaku yang selalu kupanjatkan. Rasa lelahku dalam usaha mendapatkan seorang dicintai itu susah, perbedaan keyakinan yang membuat kita susah bersatu kembali. Broni adalah mantan terbaikku, karna dia aku bisa berdiri meskipun hatiku terpuruk. Aku hanya anak broken, anak yatim yang tidak punya kasih sayang. Menurutku aku cukup mendapatkan kasih sayang dari sahabat dan teman, tapi gak sempurna tanpa adanya broni. Aku sudah mengganggap dia sebagai pengganti kasih sayang ortu, dia yang dulunya bisa menjadi teman curhatku, bisa menjadi orangtuaku yang selalu memberikan support dan nasehat saat aku merasa sifatku tak seharusnya kulakukan. Dialah yang terbaik untukku, usahaku takkan berhenti disini. aku berusaha sesuai kemampuanku, meskipun sahabatku mengatakan aku cewek oon, bloon, aku biarkan. namanya saja cinta, aku tau cinta beda keyakinan ini jika aku jalanin hingga kedepan mungkin aku bakal menghadapi masalah yang lebih besar, lebih besar dari masalah keluargaku.

LOVE NOT ENDING part 1



Perkenalkan, aku Iris, Suatu hari aku mempunyai teman yang begitu dekat denganku. Kami tidak begitu dekat seperti sahabat, hanya saja seperti teman yang saling memberikan candaan satu sama lain. Aku punya banyak teman, banyak sahabat. Cowok cewek care denganku. Suatu hari aku bermain facebook, tiba-tiba ada seseorang kirim pesen lewat fb. Aku lihat ternyata itu kakak kelasku dulu, kakak kelas jamanku SMK, kita tak begitu saling kenal, hanya saja kami dulu sering berpapasan di kantin. Aku kenalkan juga, Dia Broni dia kakak kelasku dulu, dia juga mantan dari temanku juga. Pada saat broni mengirimkan pesan untukku kami enjoy , hingga kami melanjutkan obrolan lewat BBM. Kami terus berbincang-bincang lewat BBM, hingga akhirnya kami dipersatukan oleh tuhan. Kami berbeda, beda keyakinan, beda tuhan, dan beda latar belakang. Menurutku hidup dia lebih indah daripada aku, aku merasa kagum saat aku miliki dia, dia begitu sempurna saat bersamaku, aku merasa tenang didekatnya. Sedangkan aku, aku hanya gadis broken yang membutuhkan kasih sayang, entah kasih sayang seorang sahabat, teman ataupun pacar. Ketika aku merasa masalah menimpaku aku bercerita kepadanya, dia yang saling support, dia selalu memberikan kecupan dikening dan pelukan saat aku menangis, broni adalah pacar yang kudambagakan. Aku gak ingin ketika masalah menimpaku sahabatku ataupun adekku atau siapapun tahu hal itu, aku hanya ingin kekasihku yang tau,  prasaan yang dilanda seperti badai tiba-tiba terasa ada pelangi yang datang setelah badai. Aku merasa amat tenang ketika didekatnya. Kita saling support satu sama lain. Akan tetapi dibalik ketenangan hubungan kami, ada satu konflik yaitu mantan broni menghubungiku soal masa lalu mereka yang menurutku itu membuatku terpukul, saat itu aku merasa terpukul dan saat itu juga kami bertengkar seperti pasangan lainnya. Keesokan harinya Broni sms aku “keluar yuk? Kamu dimana? Kamu masih marah soal semalem?”, aku “ iya, sekarang aku dirumah temenku. Kita ketemuan di indomaret point aja, gk kok”.  Selang beberapa jam kami berdua keluar mencari makan kesukaan dia yaitu Kacang ijo. Pada saat kita berdua makan tiba-tiba dia menatapku sambil ngomong “kenapa kamu?” dengan ada pelan dan mengangkat alisnya yang tebal itu. Aku menjawab sambil makan “gak apa-apa kok”, dia “beneran? Kamu masih marah?”, dia begitu takut jika aku masih marah. Entah kenapa aku merasa percaya kepadanya, percaya dengan penjelasannya. Aku luluh akan setiap ucapan dia, setiap ucapannya membuatku tenang.
Pada saat hubungan kita berjalan 2bulan ternyata mantan Broni tetap menghubunginya, entah apa yang ada dipikirannya, dalam hatiku “dia gak tau apa kalo broni punyaku”. Aku dan broni sebelum menjalankan hubungan mempunyai komitmen yaitu “jujur, saling percaya, saling support, yang penting terima apa adanya”.  Ketika kami berdua keluar yang kedua kalinya, kami membahas soal kabar mantannya yang masih menghubungi broni “gimana yank dia masih sms kamu?”, broni “masih yank, tapi gak aku gubris kok”, aku “boleh liat hapenya?”, Broni memberikan hapenya ke aku dan aku buka sms.nya, dan ternyata benar dia gubris sms mantannya itu. Aku semakin percaya bahwa dia benar-benar sayang padaku.
Dan pada akhirnya hubungan kami hanya bisa berjalan 4bulan, dimana kita mempunya konflik yang gak begitu jelas, pada saat bulan itu adalah bulan anak-anak menghadapi UNAS, namanya aja aku. Aku mah suka iseng kalo bikin status di bbm “aduhh besok unas, ahh males belajar” itu status yang ku pajang di BBM, tiba-tiba broni membalas statusku itu “kamu jangan gitu yank, nanti adekmu bakal ngalamin itu”, aku “biarin”, broni “kamu kok brubah sih yank?”, aku “brubah jadi power ranger?”. Pada saat itu kami sudah tidak saling memberi kabar. Keesokan harinya aku membuat PM di BBM “ PERGI SAJA ENGKAU PERGI DARIKU, BIAR KUBUNUH PERASAAN UNTUKMU, MESKI BERAT MELEPAS HATIKU HANYA TAK SIAP TERLUKA”. Dan tiba-tibanya lagi dia membalas dengan kesalah pahaman “kamu maunya gitu? Oke aku gak bakal ganggu kamu. Kamu bebas dan blablabla” katanya. Ketika aku membaca pesan itu aku terkejut, padahal itu hanya sekedar status gak lebih. Mulai dari kesalah pahaman itu kami pun “END RELATIONSHIP”